Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Saat Mengajukan Paspor Online

Mengajukan permohonan paspor secara online telah membuat hidup jauh lebih mudah bagi mereka yang baru pertama kali bepergian maupun yang sering bepergian. Prosesnya mulus, efisien, dan menghemat waktu bila dilakukan dengan benar. Namun, meski prosesnya sederhana, beberapa langkah penting sering diabaikan, sehingga menyebabkan penundaan atau bahkan penolakan yang tidak perlu. Jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara mengajukan paspor secara online, mengetahui apa yang harus dihindari sama pentingnya dengan memahami langkah-langkah pengajuan.

Berikut panduan untuk membantu Anda menghindari kesalahan umum, memastikan kelancaran proses saat mengajukan permohonan paspor secara online.

1. Memberikan Informasi yang Tidak Benar atau Tidak Lengkap

Salah satu kendala paling umum saat mengajukan paspor online adalah memasukkan detail yang salah atau tidak lengkap. Baik itu kesalahan ketik pada nama, tanggal lahir, atau alamat, kesalahan kecil ini dapat menyebabkan penolakan atau penundaan. Selalu periksa kembali setiap detail yang Anda masukkan dalam formulir online untuk memastikannya cocok dengan dokumen resmi Anda.

Saat mengisi formulir, gunakan dokumen resmi seperti kartu Aadhaar atau akta kelahiran Anda sebagai referensi.

2. Salah Memilih Jenis Paspor

Situs web Indian Passport Seva menawarkan berbagai jenis paspor berdasarkan tujuan, validitas, dan urgensinya, seperti:

  • Paspor Reguler (36 atau 60 halaman) untuk perjalanan umum.
  • Paspor Tatkal untuk kebutuhan mendesak.

Banyak pelamar yang salah memilih jenis, yang berarti membayar biaya yang salah atau menjalani proses yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Pahami tujuan dan urgensi Anda sebelum mengajukan permohonan paspor secara online.

3. Mengunggah Dokumen Tidak Valid atau Buram

Proses pengajuan paspor mengharuskan Anda mengunggah beberapa dokumen:

  • Bukti identitas (Aadhaar, kartu PAN, dll).
  • Bukti alamat.
  • Tanggal akta kelahiran.

Mengunggah salinan dokumen-dokumen ini yang buram atau tidak terbaca dapat menyebabkan penolakan permohonan. Pastikan semua pindaian jelas, dipotong dengan benar, dan cocok dengan format dan ukuran file yang diperlukan yang disebutkan di portal.

4. Melewatkan Langkah Konfirmasi Janji Temu

Mengisi formulir dan membayar biaya saja tidak cukup; Anda juga harus memesan dan mengonfirmasi janji temu untuk verifikasi biometrik dan dokumen Anda. Banyak pelamar yang secara keliru percaya bahwa proses telah selesai setelah pembayaran, namun ternyata tidak ada janji temu yang dijadwalkan setelahnya.

Setelah pembayaran, ikuti petunjuk dengan cermat untuk memilih Paspor Seva Kendra (PSK) atau Paspor Kantor Pos Seva Kendra (POPSK) dan konfirmasikan janji temu Anda.

5. Mengabaikan Update Status Aplikasi

Banyak orang lalai memeriksa status lamaran mereka setelah menyelesaikannya dan menghadiri janji temu. Penundaan atau kesalahan mungkin mengharuskan Anda mengirimkan informasi tambahan. Memantau status secara teratur di situs web Passport Seva memastikan Anda mengetahui pembaruan dan potensi masalah.

6. Tidak Mengetahui Cara Pengajuan Paspor Online

Bahkan dengan proses online yang disederhanakan, kebingungan tentang langkah-langkahnya dapat menyebabkan kesalahan yang tidak perlu. Berikut ini penyegaran singkat cara mengajukan paspor secara online:

  • Daftar di Situs Web Passport Seva: Buat akun dan masuk.
  • Isi Formulir Aplikasi: Pilih jenis paspor yang sesuai dan masukkan detail Anda secara akurat.
  • Unggah Dokumen: Pastikan semua dokumen memenuhi pedoman yang ditentukan.
  • Bayar Biaya Online: Gunakan net banking, kartu debit/kredit, atau UPI.
  • Buat Janji Temu: Pilih PSK atau POPSK di dekat Anda untuk verifikasi.
  • Hadiri Janji Temu: Bawalah dokumen asli dan salinan tanda terima lamaran Anda.
  • Lacak Status Aplikasi: Awasi aplikasi Anda untuk pembaruan.

Mengetahui langkah-langkah ini mengurangi kemungkinan melewatkan bagian-bagian penting dari proses.

7. Mengabaikan Kedaluwarsa Dokumen Pendukung

Dokumen pendukung Anda, seperti kartu Aadhaar atau PAN Anda, harus valid. Penyerahan dokumen yang kadaluwarsa atau kadaluwarsa dapat mengakibatkan penolakan. Demikian pula, jika Anda mengajukan perpanjangan, pastikan paspor lama Anda belum habis masa berlakunya melebihi masa tenggang yang diizinkan.

8. Memilih Penyedia Layanan yang Tidak Dapat Diandalkan

Meskipun portal resmi Passport Seva dapat diandalkan dan aman, beberapa orang beralih ke agen atau situs web pihak ketiga untuk kenyamanan. Sayangnya, tidak semua penyedia layanan dapat dipercaya. Selalu gunakan portal resmi dan ikuti panduannya untuk menghindari penipuan atau tuduhan penipuan.

9. Gagal Merencanakan Keadaan Darurat

Banyak pemohon yang salah menilai waktu yang dibutuhkan untuk mengurus paspornya. Pengajuan reguler bisa memakan waktu berminggu-minggu, sedangkan Tatkal mungkin membutuhkan waktu beberapa hari. Jika Anda memiliki rencana perjalanan yang mendesak, pastikan untuk memperhitungkan penundaan yang tidak terduga.

10. Melewatkan Asuransi Perjalanan

Meskipun kesalahan ini tidak terkait langsung dengan pengajuan paspor, banyak wisatawan yang mengabaikan pentingnya mendapatkan asuransi perjalanan. Keadaan darurat dapat terjadi, baik itu masalah medis, kehilangan bagasi, atau pembatalan perjalanan. Mendapatkan asuransi perjalanan memastikan Anda siap menghadapi situasi tak terduga di luar negeri.

Menghindari Kerumitan: Pemikiran Terakhir

Mengajukan permohonan paspor secara online sangatlah mudah jika Anda memperhatikan detailnya dan menghindari kesalahan umum ini. Mulai dari mengisi informasi yang benar hingga tetap waspada terhadap status permohonan Anda, setiap langkah sangat penting untuk memastikan pengalaman yang bebas kerumitan.

Saat Anda mempersiapkan perjalanan, jangan lupa untuk mendapatkan asuransi perjalanan Niva Bupa untuk ketenangan pikiran selama perjalanan Anda. Baik itu liburan spontan atau liburan terencana, asuransi perjalanan melindungi Anda dari tantangan tak terduga, memungkinkan Anda fokus untuk menciptakan kenangan tak terlupakan.